Otoritas Kesehatan Kota Taipei melaporkan keberadaan EtO (Etilen Oksida) pada bumbu produk mie instan merek “Indomie Rasa Ayam Spesial” sebesar 0,187 mg/kg (ppm). Indomie sendiri merupakan salah satu produk mie instan kenamaan asal Indonesia. Negara Taiwan tidak memperbolehkan kandungan EtO pada olahan makanan karena dinilai dapat memicu kanker.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Loka POM Jember, Any Koosbudiwati pada K Radio (28/4/23) mengatakan, di dalam Indomie rasa ayam spesial memang ditemukan kandungan Etilen Oksida (EtO). EtO sendiri adalah suatu residu yang digunakan untuk pestisida dan fumigasi. Ia mengatakan EtO merupakan cemaran bukan sengaja ditambahkan pada makanan, artinya bawaan dari bahan baku yang sebelumnya diproses dengan EtO.
Permasalahan tersebut timbul karena ada perbedaan persyaratan yang diterapkan di Taiwan dan di Indonesia. Di Indonesia masih menetapkan batas maksimal penggunaan Etilen Oksida sebesar 85 (ppm) sedangkan di Taiwan tidak boleh mengandung residu EtO atau Nol. Sehingga pihaknya memastikan menurut kadar EtO di Indonesia, Indomie rasa Ayam Spesial masih aman dikonsumsi.
Namun hingga saat ini, Codex Alimentarius Commission (CAC) sebagai organisasi standar pangan internasional di bawah World Health Organization/Food and Agriculture Organization (WHO/FAO) belum mengatur batas maksimal penggunaan residu EtO pada makanan. Sehingga beberapa negara masih mengizinkan penggunaan EtO pada makanan.
Ia menambahkan, sebagai bentuk kehati-hatian, BPOM akan melakukan monitoring terhadap produk yang akan beredar. Pihak produsen juga harus menjaga keamanan mutu dari produk yang diproduksi dan diekspor. Serta memastikan bahwa produk sudah memenuhi persyaratan dari negara tujuan ekspor. Kemudian memastikan penanganan bahan baku yang digunakan untuk produk lokal maupun eksport tidak tercemar EtO. Sehingga disarankan produsen atau para pelaku usaha mencari teknologi untuk mencegah cemaran EtO.(raf)
Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.