Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 serentak resmi dibatalkan dengan terbitnya Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 66 tahun 2021. Hal itu disambut baik oleh para pelaku usaha utamanya di sektor pariwisata. Mengingat, aturan yang diterapkan selama masa Natal dan Tahun Baru (Nataru) mendatang, cukup longgar dibandingkan dengan PPKM level 3.

Menurut Manager Marketing Divisi Tour salah satu Travel Agent di Jember, Ach. Zainoel Firmansyah, kepada K Radio pada Selasa (14/12/2021), banyak biro perjalanan wisata yang mengalami peningkatan perjalanan. Bahkan pada awal 2022, pihaknya telah mendapat permintaan dari 6 rombongan yang akan melakukan perjalanan wisata.

Zainoel melanjutkan, rombongan yang akan menggunakan jasa pihaknya tersebut bukan hanya dari Jember, namun juga Kediri hingga Bandung. Tujuan para wisatawan itu rata-rata ke Banyuwangi, Bali dan Yogyakarta. Untuk mencegah penyebaran Covid-19, pihaknya terus menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.  Para wisatawan yang menggunakan jasanya harus melakukan vaksin 2 kali dan swab antigen sesuai ketentuan. Selain itu, ia berharap agar pemerintah lebih konsisten dalam penerapan aturan, agar masyarakat tidak bingung dengan kebijakan yang berubah-ubah.

Harapan yang sama juga disampaikan oleh Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jember, Dwi Taufik Wahyu. Meskipun okupansi hotel dan restoran belum sepenuhnya pulih seperti sebelum pandemi, namun ada peningkatan jika dibanding tahun sebelumnya di bulan yang sama.

Taufik menyebut, saat ini kunjungan hotel dan restoran di Jember telah mengalami peningkatan sekitar 48 persen dibanding tahun lalu. Pihaknya terus berkoordinasi dan menyesuaikan dengan peraturan pemerintah, khususnya terkait penerapan prokes. Sehingga diharapkan, laju penyebaran Covid-19 bisa ditekan dan tahun depan tingkat kunjungan terus meningkat. Ia menambahkan, untuk mewujudkan hal itu, perlu sinergi baik dari pemerintah, pelaku usaha dan terutama masyarakat.(ocd)