PSIKOLOG: PERILAKU SWAFOTO DI LOKASI BENCANA, BUKTI DEGRADASI EMPATI

PSIKOLOG: PERILAKU SWAFOTO DI LOKASI BENCANA, BUKTI DEGRADASI EMPATI

PSIKOLOG: PERILAKU SWAFOTO DI LOKASI BENCANA, BUKTI DEGRADASI EMPATI

Baru-baru ini, sejumlah masyarakat ramai ber-swafoto di lokasi bencana Awan Panas Guguran (APG) gunung Semeru Kabupaten Lumajang. Psikolog UIN KHAS Jember, Indah Rosiah Cholilah kepada K Radio pada Rabu (15/12/2021) mengatakan bahwa fenomena itu sebenarnya sangat tidak wajar. Mengingat, lokasi kejadian bencana alam tersebut banyak menimbulkan kerusakan material hingga korban jiwa. Seharusnya muncul rasa empati ketika melihat penderitaan yang dialami para korban.

Indah menyebut kebiasaan ber-swafoto di lokasi bencana sebagai pornografi bencana. Karena semata-mata mencari kepuasan diri untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain. Selain itu, dalam diri seseorang terdapat bayangan hitam yang merupakan bawaan sejak lahir. Ketika ditekan, maka muncul perilaku-perilaku non empati yang amoral. Hal itu perlu menjadi perhatian serius, terutama bagi generasi milenial dan Z yang sangat dekat dengan teknologi. Melihat sisi negatif teknologi juga bisa menimbulkan degradasi empati.

Menurut Indah, orang yang terbiasa melakukan swafoto di lokasi bencana sangat perlu untuk mendapatkan edukasi. Sehingga mereka memahami bahwa lokasi bencana bukan diperuntukkan berswafoto karena banyak korban yang terdampak secara psikologis. Ia juga menyampaikan fenomena berswafoto di lokasi bencana sejauh ini semakin masif di Indonesia. Hal ini dikarenakan meningkatnya kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan pengakuan di dunia maya.(ian)

Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.

Adonis Music R&B