Presiden Prabowo berencana akan mendatangkan sekitar 1.000 warga pengungsi Gaza, Palestina untuk tinggal di Indonesia. Rencana tersebut menimbulkan kontroversi.
Sebab, dikabarkan rencana Indonesia tersebut sejalan dengan niatan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump untuk mengosongkan Gaza dan memindahkan seluruh warga Palestina di sana ke sejumlah negara Islam.
Ide mengosongkan Gaza ini juga disambut baik oleh Isarel, namun ditentang keras oleh pemerintahan Hamas di Palestina.
Disebut-sebut, rencana Indonesia ini sebagai barter dengan kebijakan tarif tinggi Trump untuk produk ekspor Indonesia.
Terkait hal tersebut, Utusan Khusus Presiden Bidang Haji yang juga salah satu Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah, Muhadjir Effendy meyakini, rencana Indonesia itu tidak terkait dengan rencana Presiden Trump dan Israel untuk mengosongkan Gaza,Palestina.
Hal itu disampaikan Muhadjir saat menghadiri halal bi halal yang digelar di kampus Unmuh Jember pada Sabtu (12/4/25).
Menurutnya, rencana Presiden Prabowo tersebut mengandung dimensi mulia, yakni untuk menyelamatkan atau mencegah hilangnya generasi atau lost generation di Palestina.
Sebab, jika infrastruktur yang hancur di Gaza, masih bisa diperbaiki. Namun, kehilangan generasi jauh lebih sulit perbaikannya dibanding infrastruktur.
Muhadjir menjelaskan, pengungsi Gaza Palestina yang ditampung di Indonesia, hanya berjumlah sekitar seribu orang. Mereka nantinya akan mendapatkan pendidikan dan pembekalan lain di Indonesia, sebagai upaya mencetak calon pemimpin Palestina di masa depan. (adp)
Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.