Masyarakat Kecamatan Puger yang tergabung dalam PTGS (Persatuan Tumangan Gunung Sadeng) melakukan aksi blokade jalan di selatan lampu merah Kasiyan Timur pada, Selasa (17/1/2023). Aksi ini diikuti oleh massa yang berjumlah ratusan. Blokade tersebut dipicu oleh lambannya respon Bupati Jember dalam menurunkan SK Rekomendasi Pengelolaan Gunung Sadeng.

Ketua PTGS, Nur Hasan menjelaskan PTGS berharap Pemkab Jember memberikan hak pengelolaan atas sebagian wilayah di Gunung Sadeng. Keinginan tersebut sudah disampaikan sejak 11 Januari 2023 lalu. Namun hingga satu minggu setelah tuntutan tersebut masih belum ada respon positif.

Hasan menerangkan, saat ini pengusaha Tumangan di wilayahnya sudah banyak yang gulung tikar. Jika tahun 2010 pengusaha tumangan di Puger tercatat masih ada sekitar 300 pengusaha, di tahun 2023 ini tersisa hanya sekitar 100 pengusaha tumangan yang aktif, dengan kapasitas produksi rata-rata antara 30 - 100 ton per bulan. Jika sebelumnya beroperasi tiga kali selama sebulan, saat ini hanya bisa beroperasi satu kali dalam sebulan.

Nur Hasan mengatakan, pihaknya akan tetap melakukan blokade jalan sampai ada tanggapan dari Bupati terkait SK Rekomendasi tersebut.

Hasan menambahkan, aksi ini dilakukan semata-mata untuk mempertahankan perekonomian masyarakat puger. Pasalnya usaha tumangan ini sudah menjadi usaha turun menurun sejak ratusan tahun yang lalu dan masyarakat tidak ingin kehilangan mata pencahariannya. (Raf)