Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penurunan jumlah penduduk miskin di Kabupaten Jember dari 257,09 ribu jiwa pada tahun 2021 menjadi 232,73 ribu jiwa pada tahun 2022. Penurunan dalam setahun terakhir itu mencapai 24, 36 ribu jiwa.

Kepala BPS Jember, Tri Erwandi, menjelaskan persentase penduduk miskin di Jember juga mengalami penurunan dari 10,41 persen pada Maret 2021, menjadi 9,39 persen tepat setahun setelahnya. Jumlah penduduk miskin yang pengeluaran per kapita per bulannya di bawah Garis Kemiskinan di Kabupaten Jember pada Maret 2022 sejumlah 232,73 ribu jiwa.

Tri merinci, garis kemiskinan di Jember pada Maret 2022 sebesar Rp400.961 pengeluaran per kapita per bulan. Angka itu naik sebesar Rp20.564 per kapita per bulan atau 5,40 persen dibandingkan tahun sebelumnya dengan periode yang sama. Penurunan kemiskinan itu dirasakan karena dampak pandemi Covid-19 mulai mereda dan perkembangan ekonomi juga sudah berjalan di tahun ini. Serta beberapa sektor, perdagangan, pertanian juga sudah menggeliat.

Menurut Tri, penurunan kemiskinan itu bukan hanya karena program pemerintah daerah, namun juga campur tangan program non pemerintah dalam mengurangi angka kemiskinan yang tepat sasaran. Ia menambahkan, secara umum dalam periode 2010-2022, tingkat kemiskinan di Jember cenderung mengalami penurunan, baik jumlah maupun persentase penduduk miskin.(rex)