Seorang polisi di Jember dikeroyok sejumlah warga Desa Glundengan, Kecamatan Wuluhan karena diduga menabrak bocah 8 tahun. Polisi berinisial D-H yang berdinas di Polres Jember tersebut, hendak pulang ke rumahnya yang ada di Desa Karanganyar, Kecamatan Ambulu.

Kanit Laka Lantas Polres Jember, Ipda Kukun pada Kamis (21/4/2022), menyebut peristiwa tersebut terjadi pada Senin (18/4/2022) siang. Saat di Tempat Kejadian Perkara (TKP), ada anak kecil yang sedang bermain dan lepas dari pantauan orang tuanya. Sehingga bocah itu berlari ke jalan dan membentur bumper kiri mobil yang dikendarai D-H.

Kukun melanjutkan, D-H yang sedang tidak mengenakan seragam, sebenarnya berniat menolong bocah tersebut dengan membawanya ke rumah sakit. Namun, sejumlah warga yang tidak mengetahui secara persis, tiba-tiba langsung melakukan pengeroyokan kepada D-H. Akibat pengeroyokan itu, D-H mengalami hidung bengkok. Sementara bocah yang tertabrak masih dirawat di RSD Balung.

Kasus tersebut ditangani secara terpisah. Kecelakaan lalu lintas ditangani Satlantas Polres Jember, sedangkan pengeroyokan ditangani Satreskrim Polres Jember. Menurut Kukun, sudah ada komunikasi antara D-H dengan orang tua anak tersebut. Sehingga kasus itupun kemungkinan akan diselesaikan secara kekeluargaan melalui mekanisme restorative justice. Begitu pula dengan kasus pengeroyokan yang menimpa D-H.

Menurut Kasat Reskrim Polres Jember, AKP Dika Hadiyan, D-H memilih untuk memaafkan dan tidak melaporkan 5 warga yang mengeroyoknya. Sebelumnya, para pengeroyok itu sempat diamankan polisi untuk dimintai keterangan. Diduga, mereka tidak mengetahui D-H sebagai polisi karena sedang tidak mengenakan seragam. Pihaknya pun mengimbau warga agar tidak mudah main hakim sendiri.(adp)