Seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Dusun Kalimalang, Desa Mayangan, Kecamatan Gumukmas, Jember meninggal dunia beberapa waktu lalu di Negara Malaysia. Migran Aid Indonesia berupaya membantu pemulangan Jenazah PMI yang meninggal tersebut ke Indonesia. Hal ini disampaikan Direktur Eksekutif Migrant AID Indonesia, Mohammad Kholili, kepada K Radio, Kamis (26/1/23).

Kholili menjelaskan, dirinya mengetahui adanya PMI meninggal dari agency yang menghubungi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Malaysia. Informasi tersebut juga dilaporkan ke Pelaksana Penempatan Pekerja Migrant Indonesia (PPPMI). Hal yang disampaikan tentang penyebab kematian, barang tinggalan, dan hak asuransi dari yang bersangkutan.  Selanjutnya, pada Sabtu (21/1/23) lalu pihak keluarga melalui pemerintah desa meminta pihaknya membantu pemulangan jenazah dari Bandara Juanda Surabaya ke rumah keluarga.

Ia menjelaskan, memang ada sejumlah persyaratan untuk pemulangan jenazah Pekerja Migran Indonesia, antara lain identifikasi jenazah dan keluarga, dilanjutkan dengan upaya pemulangan jenazah yang dikoordinasikan langsung kepada KBRI dalam negeri maupun negara penempatan pekerja migrant tersebut.

Kholili mengatakan, bahwa sistem pemulangan PMI yang meninggal di Jawa Timur relatif sudah berjalan baik. Hanya tinggal mensinkronkan dengan layanan pemerintah provinsi atau daerah  untuk mengetahui apa saja yang dibutuhkan dan dilakukan oleh keluarga dari pekerja migrant tersebut.

Kholili menegaskan, bahkan Jawa Timur adalah provinsi dengan sistem pelayanan paling baik di Indonesia. Segala hal yang dibutuhkan untuk pengantaran jenazah sampai ke rumah keluarga sudah bisa dilakukan tanpa biaya, karena sudah dianggarkan di APBD. 

Kholili berpesan, layanan tanpa biaya ini jangan sampai dimanfaatkan oleh pihak tertentu secara tidak bertanggungjawab. Misalnya, jika ada keluarga yang tidak tahu bahwa ada layanan gratis, maka ada pihak yang memanfaatkan kesempatan ini untuk melakukan pungli.(put)