Berawal dari membaca informasi tentang Biopori di media sosial, ditambah profesi sebagai guru Biologi, membuat Dina Putu Ayu Kristiyanti tergerak membuat Biopori dan sumur resapan air hujan di lahan rumahnya yang berada di Jl. Kalimantan IV/2A , Jember.
Dina bercerita, awalnya ia hanya membuat 1 sumur resapan air hujan diawal tahun 2018, dan secara bertahap sampai sekarang sudah memiliki 4 sumur resapan. Kemudian ditahun 2020 baru ia membuat 3 Biopori sekaligus.
Menurutnya, pada prinsipnya Biopori dan sumur resapan ini sama. Sama-sama hanya membuat lubang di tanah, tetapi diameter dan manfaatnya berbeda.
Untuk diameter Biopori cukup seukuran lubang paralon dan bermanfaat untuk menampung sampah organik untuk menyerap air hujan. Sedangkan sumur resapan diameternya seukuran dengan cempolong cor dan bermanfaat untuk menabung air hujan saja.
Dina menyampaikan, baik Biopori maupun sumur resapan keduanya ini sama-sama bertujuan agar air hujan yang turun bisa meresap ke tanah. Sehingga tidak terjadi banjir saat musim hujan dan pasokan air sumur akan terjaga khusunya saat musim kemarau.
Membuat Biopori ataupun sumur resapan juga tergantung dari lahan yang ada. Jika lahannya sempit bisa membuat biopori, sedangkan jika lahannya lebih luas bisa membuat sumur resapan. Untuk biaya pembuatannya juga relatif terjangkau, tutur Dina.
Dina berharap, semakin banyak orang yang membuat Biopori dan sumur resapan. Karena ada banyak manfaat yang didapat. Ia juga menyarankan waktu ideal untuk membuat Biopori atau sumur resapan adalah saat musim hujan seperti saat ini.(put)
Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.