Ada yang berbeda di salah satu sisi jalan Tidar, Kecamatan Sumbersari beberapa hari terakhir ini. Terlihat bangunan kandang beserta beberapa ekor kambing yang sedang mengunyah pakannya. Tercium juga tipis-tipis aroma khas hewan mengembik tersebut, meskipun tidak terlalu mengganggu orang yang berada di sekitar ataupun para pengguna jalan.

Fenomena penjual hewan kurban yang muncul dadakan di beberapa tempat memang terjadi setiap tahun menjelang hari raya Idul Adha. Tak terkecuali pada tahun ini, sudah mulai terlihat beberapa pedagang kambing di sekitar Kecamatan Sumbersari. Meskipun adanya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), namun semangat umat muslim untuk berkurban nampaknya tidak surut.

Pedagang kambing di jalan Tidar, Adi, kepada K Radio mengaku tetap kebanjiran order menjelang hari raya Idul Adha pada 10 Juli mendatang. Setidaknya, selama 4 hari terakhir dirinya membuka lapak disana, puluhan ekor kambing sudah laku terjual. Bahkan menurutnya, penjualannya melebihi dari tahun sebelumnya pada periode yang sama.

Pria asal Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi itu menyebut, tahun ini dirinya kebanjiran pesanan sejak jauh-jauh hari. Padahal di tahun sebelumnya, penjualan hewan kurban baru ramai H-5 Idul Adha. Hingga saat ini, setidaknya 28 dari 64 kambing yang dibawanya sudah terjual. Untuk kisaran harganya mulai Rp 2 juta – 3,5 juta.

Adi menambahkan, wabah PMK tidak membuat pelanggannya berkurang, namun justru bertambah di tahun Lalu. Meskipun belum ada sidak dari Dinas Peternakan setempat di lapaknya, namun ia yakin jika kambing-kambingnya sehat dan lolos standar kurban. Karena ia melakukan perawatan langsung kambing jualannya sejak kecil, bukan mengambil hewan yang sudah dewasa dari peternak.(ibl)