Pemkab Jember melaksanakan rembuk stunting pada Rabu (27/7/2022) di Aula PB Sudirman. Kegiatan itu sebagai bentuk komitmen melakukan percepatan pencegahan dan penurunan stunting di wilayah Jember. Rembuk stunting merupakan aksi tahap ke-3 dari 8 aksi konvergensi sesuai dengan Perpres No. 59 tahun 2017 dan SK Bupati tentang Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Jember.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jember yang juga Ketua Pelaksana Rembuk Stunting, Lilik Lailiyah, mengatakan acara itu dihadiri 1.075 orang secara hibrid. Tujuan kegiatan itu untuk menyampaikan hasil analisis situasi dan rancangan kegiatan intervensi penurunan stunting terintegrasi di Kabupaten Jember. Berdasarkan hasil operasi timbang pada Februari 2022, sebanyak 12 ribu lebih balita dari 173 ribu lebih sasaran mengalami stunting. Jumlah itu menurun cukup signifikan dari tahun lalu.

Lilik melanjutkan, pihaknya sudah melakukan beberapa upaya dalam pencegahan stunting, salah satunya melalui J- Gemar Jelita (Gerakan Masyarakat Jember Peduli Kesehatan Ibu dan Balita). Untuk memperkecil angka stunting, pada Agustus mendatang, pihaknya juga akan melaksanakan beberapa kegiatan. Seperti giat Bulan Timbang atau Operasi Timbang, Bulan Vitamin A dan Bulan Imunisasi Anak Nasional.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Bupati Jember, M. Balya Firjaun Barlaman mengaku bangga karena Jember bisa menurunkan angka stunting. Namun pencapaian itu tidak membuatnya berpuas diri. Menurutnya, Jember masih bisa lebih baik lagi dan ia optimistis semua pihak bisa bersinergi dalam percepatan penurunan stunting. Ia juga berharap, Rembuk Stunting 2022 bisa menghasilkan konsep atau ide yang efektif dan cemerlang untuk percepatan penurunan stunting di Jember. Ia optimistis Kabupaten Jember bisa bebas stunting pada 2023.(ibl)