Fenomena Citayam Fashion Week belakangan menjadi sorotan dan perbincangan publik, hingga trending di media sosial. Ajang pamer outfit dan skill catwalk itu bahkan menjalar di beberapa kota lainnya. Seperti Tunjungan Fashion Week di Kota Surabaya dan Kayutangan Fashion Week di Kota Malang.

Tak ingin ketinggalan, sekumpulan anak muda di Jember juga mewacanakan kegiatan serupa. Salah satu inisiator, Jasmine Abbad, kepada K Radio, optimistis event itu juga bisa terselenggara di Jember dengan menggandeng mahasiswa dan pelajar yang kreatif, namun belum punya wadah yang tepat. Sebagai pembeda, Jember Street Fashion bakal menambah banyak unsur di dalamnya. Tidak hanya seputar modelling, tapi juga dirancang penampilan band dan DJ.

Jasmine belum menyebut kapan waktu pasti dimulainya kegiatan tersebut. Tapi rencananya, Jember Street Fashion akan dilaksanakan setiap hari Minggu, tepatnya setiap Car Free Day (CFD) di pusat kota atau sekitar Alun-alun Jember. Salah satu lokasi yang ditargetkan yakni Zebracross depan kantor BNI Jember. Waktu CFD dipilih agar tidak mengganggu pengguna jalan lainnya, serta tetap menjadi momen tersendiri yang tidak membuat orang-orang cepat bosan.

Gelaran ini diakui Jasmine butuh banyak support dari beberapa pihak, termasuk anak-anak muda Jember yang bisa diajak berkembang bersama dengan menunjukkan karya mereka. Ia tidak menampik, ide Jember Street Fashion mengundang pro dan kontra di masyarakat. Sebagian mendukung karena kegiatan tersebut merupakan wadah kreativitas untuk berekspresi serta bisa saling mendukung karya satu sama lain. Sedangkan ada juga yang menganggap bahwa kegiatan itu sama saja dengan Jember Fashion Carnival (JFC). Kendala lainnya yakni masih kurangnya tim untuk merealisasikan kegiatan tersebut.(ibl)