Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mendukung pengembangan sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Salah satunya pendampingan branding dan sertifikasi halal untuk UMKM. Kegiatan ini dilaksanakan, Rabu (15/3/23) oleh Anggota DPR-RI Komisi XI Haji Charles Mekyansah (HCM) dan dihadiri oleh sekitar 100 pelaku UMKM di Kabupaten Jember.

Melalui video conference karena berada di Jakarta, Charles Mekyansah mengatakan, tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kualitas produk dan pendapatan para pelaku UMKM. Dengan membantu UMKM mendapatkan sertifikasi halal secara gratis dan membranding produk yang mereka miliki.

Narasumber yang dihadirkan dalam kegiatan ini, Leosusatiyo Winahyu dari Lembaga Halal Center Al-Falah mengatakan, kegiatan ini sejalan dengan program Sertifikasi Halal Gratis (Sehati). Program untuk menghalalkan produk makanan dan minuman UMKM. Target program ini adalah 1 juta sertifikat halal untuk UMKM sampai dengan Oktober 2024.

Dalam kegiatan ini peserta yang hadir juga mendapat pendampingan secara langsung mulai dari pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB), dan pengajuan sertifikasi halal ke aplikasi Sehati.

Leo menjelaskan, ada beberapa syarat agar produk UMKM bisa memperoleh sertifikasi halal gratis. Antara lain produk memiliki risiko ringan, seperti tidak berbahan dasar daging ayam, daging sapi dan daging kambing. Misalkan yang terbuat dari bahan dasar ikan dan telur saja. Menurut Leo, produk yang berbahan baku daging bukan tidak bisa mendapatkan sertifikasi halal, akan tetapi harus melalui proses reguler atau berbayar.

Leo berharap, dengan memiliki sertifikat halal dan NIB para pelaku UMKM bisa menaikkan derajat usahanya hingga nantinya menjadi pengusaha besar. Hal tersebut sangat mungkin terjadi karena dengan adanya legalitas dalam bentuk sertifikasi halal pelaku UMKM bisa memperluas usahanya.

Salah satu peserta, Ety Suparwati menuturkan, kegiatan ini sangat membantu para pelaku UMKM seperti dirinya. Karena selama ini banyak pelaku UMKM yang kesulitan mengurus sertifikasi halal dan NIB.

Ia pun berharap ke depan akan ada kegiatan lanjutan seperti pendampingan tentang pemodalan untuk para pelaku usaha kecil. Selain itu ia juga berharap pelaku Perusahaan Rumah Tangga (PRT) bisa diikutkan sebagai peserta. (put)