Komitmen untuk menjamin masa depan remaja putus sekolah terus ditunjukkan Lembaga Pelatihan dan Konsultasi Inovasi Pendidikan Indonesia (LPKIPI). Salah satunya dengan membentuk Kegiatan Lingkar remaja yang melibatkan karang taruna, pusat kegiatan belajar masyarakat, forum anak, dan forum remaja lainnya.

Team Leader LPKIPI, Bagus B. Afandri, Senin (16/1/2023) menerangkan, sedikitnya ada 308 anak di Jember yang putus sekolah sejak jenjang SD dan belum mengenyam pendidikan SMP. Melalui kegiatan lingkar remaja, kapasitas para remaja tersebut akan ditingkatkan dengan sejumlah program pendidikan dan pelatihan.

Bagus mengatakan, ada 2 output yang akan dilakukan. Pertama LPKIPI bekerjasama dengan Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) menggelar sejumlah kegiatan pelatihan ditingkat sekolah. Kegiatan ini menyasar siswa penerima manfaat langsung serta guru sebagai penerima manfaat tidak langsung. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk pelatihan dan pembinaan Sistem Informasi Pembangunan Berbasis Masyarakat (SIPBM).
Kedua, LPKIPI bekerjasama dengan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dan juga pemerintah mulai dari tingkat kabupaten hingga desa. Hal ini untuk memastikan remaja yang putus sekolah bisa kembali bersekolah. Untuk itu pihaknya juga akan menggandeng lembaga sekolah, dan organisasi lokal serta media. (put)