Peristiwa Awan Panas Gugugran (APG) gunung Semeru di Kabupaten Lumajang beberapa hari lalu, masih meninggalkan duka mendalam bagi masyarakat yang terdampak. Berdasarkan data terakhir pada Senin (14/12/2021), jumlah korban meninggal mencapai 48 orang. Selain itu, bencana mendadak atau rapid on-set itu juga memaksa ribuan warga mengungsi.

Salah satunya warga Curah Kobokan, Kecamatan Pronojiwo, Halimah. Ia menceritakan dahsyatnya APG yang terjadi pada Sabtu (4/12/2021). Peristiwa itu membuatnya dan suami mengungsi ke Kecamatan Pasirian, karena rumah mereka rusak parah. Namun, ia sangat bersyukur masih bisa selamat dari bencana itu. Sementara beberapa kerabatnya tidak berhasil selamat dan ditemukan meninggal dunia, bahkan masih ada yang dinyatakan hilang.

Halimah mengaku tidak ingin kembali ke daerah asalnya di Curah kobokan. Selain karena daerah tersebut terdampak cukup parah, ia juga mengaku takut dan trauma jika harus tinggal kembali disana. Saat ini, ia dan warga lain yang rumahnya rusak parah, masih menunggu adanya relokasi ke tempat yang lebih aman. Ia sempat mendapatkan informasi bahwa para warga terdampak akan dibangunkan rumah di Kecamatan Penanggal.

BNPB mencatat, ada 9.374 warga yang mengungsi akibat terdampak APG Semeru. Menurut Kepala BNPB, Suharyanto, pihaknya juga menyiapkan bantuan terkait hunian warga yang juga terdampak. Selain relokasi untuk rumah yang tidak bisa ditempati, bantuan juga akan diberikan untuk rumah yang masih bisa ditempati namun kondisinya rusak berat, sedang dan ringan.

Butuh sinergi dari berbagai pihak untuk mengatasi dampak jangka panjang tersebut. Oleh karena itu, K Radio mengajak Anda turut berperan membantu warga yang kehilangan tempat tinggal agar bisa memiliki hunian kembali yang layak dan aman. Anda bisa menyalurkan donasi melalui rekening BNI 5555 00 1029 atas nama PT Radio Suara Kartika.(rex)