Laporan Unit Pelayanan Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Jember mencatat peningkatan laporan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di tahun ini. Salah satu pengaruhnya dari kesadaran masyarakat dan keberanian korban untuk melapor. Hal itu disampaikan oleh Ketua Forum Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perrmpuan dan Anak, Rizki Nurhaini, Selasa (30/11/2021).

Rizki mengatakan, kesadaran masyarakat ditambah adanya lembaga yang bersedia melakukan pendampingan, membuat korban kekerasan berani untuk melapor. Saat ini, semakin banyak masyarakat yang ikut andil dalam penghapusan kekerasan. Pembicaraan tentang kasus kekerasan yang dialami perempuan pun tidak lagi dianggap tabu. Menurutnya, penghapusan kekerasan terhadap perempuan tidak hanya tanggung jawab kepolisian atau pemerintah saja, melainkan semua pihak.

Selain itu, Rizki menambahkan, penyelesaian kasus kekerasan oleh penegak hukum juga berpengaruh terhadap keberanian korban untuk melapor. Karena bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat, jika ada sanksi tegas bagi pelaku tindakan kekerasan.

Berdasarkan laporan yang diterima UPTD PPA Jember, sepanjang Januari – November 2021, terdapat 78 kasus kekerasan terhadap perempuan dengan 42 korban. Sedangkan jumlah kasus kekerasan yang terjadi pada anak tercatat ada 158 kasus dengan 81 korban anak-anak.(rex)