Hingga saat ini stok beras Nasional di gudang Bulog tembus 4,2 juta ton dan merupakan capaian tertinggi sepanjang sejarah Indonesia. Akan tetapi, masyarakat masih mengeluhkan mahalnya harga beras. 

Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia, Sudaryono, saat berkunjung ke Jember Jumat (11/7/25) tidak menampik kenyataan tersebut.  Ia menyatakan,  dibalik tingginya harga beras saat ini, disinyalir ada pihak-pihak yang sengaja bermain dengan memanfaatkan situasi.

Ia menjelaskan, saat ini Satgas Pangan sedang bergerak menangani persoalan tersebut. Memang ditemukan ada beberapa brand atau perusahaan yang selama ini bermain dengan menjual beras tidak berdasarkan standar mutu atau aturan yang ditetapkan.

Lebih lanjut, Sudaryono menyebut ada sekitar 10 perusahaan berskala nasional yang  sudah diperiksa. Menurutnya, tindakan tersebut sudah menyalahi aturan dan masuk perkara pidana. 

Sudaryono mengatakan, seharusnya seiring dengan tingginya produktivitas padi maka harga beras dapat terjaga dengan baik. Meski tidak bisa sangat murah, namun setidaknya tidak membenahi masyarakat. Karena ada yang namanya HPP gabah dan HET beras yang tetap harus seimbang. Beras medium berdasarkan HET seharusnya dijual Rp12.500 per kilogram.(thn)