Penebalan dinding rahim salah satu kondisi abnormal yang bisa dialami setiap wanita. Penebalan dinding rahim atau bisa juga disebut hiperplasia endometrium, merupakan kondisi ketika endometrium wanita menebal.

Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr.Pamela Stefanie Sidharta Sp.OG, Kamis (2/3/23) mengatakan, umumnya masyarakat yang mengalami penebalan dinding rahim ada di rentan usia 40 tahun.

dr. Pamela menyebut, ada banyak faktor yang menjadi penyebab penebalan dinding rahim, salah satunya adalah obesitas atau berat badan berlebih. Pada dasarnya, obesitas tidak langsung akan menyebabkan penebalan dinding rahim, tetapi obesitas dapat menyebabkan gangguan menstruasi yang kemudian meningkat risiko penebalan dinding rahim hingga risiko kanker endometrium. Sehingga bila menstruasi tidak datang teratur tiap bulan, haruslah diwaspadai dan sebaiknya memeriksakan diri ke Dokter Kandungan terutama bila memiliki kondisi obesitas.

Untuk mengetahui apakah berat badan kita ideal atau berlebih adalah dengan menghitung IMT (Indeks Masa Tubuh). Berdasarkan Kementerian Kesehatan RI, masyarakat Indonesia memiliki ambang batas indeks massa tubuh normal pada kisaran 18,5—25. Seseorang akan disebut mengalami obesitas ringan apabila mempunyai IMT pada kisaran 25,1—27 dan obesitas berat ketika memiliki IMT di atas angka 27.

Menurut dr. Pamela, di Jember sendiri ada cukup banyak wanita yang mengalami gangguan menstruasi hingga penebalan dinding rahim.

Ia menyampaikan, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya penebalan dinding Rahim. Pertama kita harus memastikan siklus haid teratur setiap bulan. Kedua mengusahakan pola hidup sehat, seperti mengurangi konsumsi gula dan minyak, melakukan aktivitas olahraga rutin minimal 150 menit/minggu.(put)