Bank Indonesia Jember mengimbau masyarakat agar senantiasa waspada dengan peredaran uang palsu, terutama selama Ramadan dan Hari Raya. Pasalnya transaksi uang kertas cenderung lebih besar pada saat-saat seperti sekarang ini.
Kepala Kantor Perwakilan BI Jember, Gunawan, Jumat (14/3/25) mengatakan, meski sejauh ini belum ada laporan temuan uang palsu, BI turut menggandeng aparat berwenang untuk berjaga-jaga dan mengedukasi masyarakat serta mengatasi bila terjadi ditemukan uang palsu.
Pihaknya mengimbau bila masyarakat menerima uang pecahan dan meragukan keasliannya, agar dapat segera melaporkan ke pihak perbankan atau langsung ke BI.
Bila menerima uang palsu hendaknya tidak dipergunakan untuk bertransaksi kembali. Karena bisa dikenakan sanksi sebagai pengedar. Lebih baik melaporkan ke pihak perbankan untuk dilakukan penelusuran.
BI menyampaikan, uang pecahan rupiah sebagai alat pembayaran sah yang asli akan memunculkan hologram sebagai penanda khusus. Serta memiliki corak dan warna spesifik saat diterangi dengan cahaya ultraviolet.
Masyarakat disarankan senantiasa melakukan 3D untuk mengenali keaslian rupiah. Yakni dengan cara dilihat, diraba, dan diterawang saat melakukan transaksi.
Selain waspada terhadap peredaran uang palsu, BI kembali mengingatkan agar masyarakat bijak dalam berbelanja selama Bulan Ramadan agar tidak memicu terjadinya inflasi.(thn)
Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.