Psikolog atau Konselor Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) dari Kota Batu, Yumei Astutik menyebut, anak terlalu lama main HP dapat menggangu tumbuh kembangnya. Hal tersebut dikatakan Yumei saat menjadi pemateri sosialisasi Puspaga di Kabupaten Jember yang diadakan DP3AKB, Rabu (30/10/24). Dalam sosialisasi tersebut, dihadiri berbagai elemen seperti LBH, LSM, serta pemangku kepentingan terkait.

Yumei menjelaskan, fokus Puspaga sendiri adalah isu-isu keluarga utamanya dalam melindungi dan menegakkan hak anak. Hal ini terkait dengan pengasuhan berbasis hak anak yang harus dipenuhi oleh orang dewasa. Meliputi hak hidup, tumbuh kembang, perlindungan, dan partisipasi.

Permasalahan yang sering muncul, apakah semua keluarga mampu memenuhi hak-hak tersebut. Terutama kebutuhan tumbuh kembang dan perlindungan anak.

Contoh kesalahan yang banyak terjadi, bila anak bermain HP terlalu lama justru dibiarkan. Malahan orang tua merasa senang kalau anak main HP karena seolah-olah tidak merepotkannya.

Akibat bermain HP terlalu lama, hak tumbuh kembang anak menjadi hilang. Karena selama proses pertumbuhan fisiknya harus bertumbuh kembang dengan banyak pergerakan.

Selain itu, si anak hanya mendapat pembelajaran dari media sosial yang belum tentu sesuai dengan kondisi sekitarnya.

Tugas orang tua adalah mengajari untuk hidup terutama membentuk karakter yang memiliki rasa tanggung jawab dan kemandirian. Kelemahan orang tua biasanya mengabaikan hal-hal tersebut.(thn)