Seiring kembali normalnya pasokan BBM di kabupaten Jember, Bupati Fawait mengumumkan pencabutan Surat Edaran pembelajaran daring bagi siswa dan WFH bagi kalangan ASN Pemkab, Jumat (2/8/25) petang. Mulai Senin (4/8) pekan depan baik siswa maupun ASN sudah harus kembali masuk seperti hari biasa.

Bupati mengapresiasi kerja semua pihak dalam mengatasi krisis BBM beberapa waktu lalu. Karena semua telah bekerja keras bahu-membahu dan tidak saling lempar tanggung jawab.

Pemkab bersama Pertamina, Hiswana Migas, pekerja SPBU, TNI, Polri, kepala OPD, relawan, hingga Gubernur semuanya kompak berkoordinasi bahkan dengan sedikit tidur demi kembali normalnya kelangkaan BBM di Jember.

Berkat upaya semua pihak inilah, Jember menjadi salah satu kabupaten yang mampu menangani krisis BBM tercepat di Indonesia. Dibanding dengan daerah lain yang membutuhkan waktu berminggu-minggu dalam mengatasi krisis BBM, Jember dapat menyelesaikan dalam waktu hanya empat hari.

Bupati juga menyampaikan terimakasih kepada Presiden dan anggota DPR RI yang terus berkoordinasi membantu mengatasi masalah kelangkaan BBM di Jember.

Bupati menyebut selama perbaikan jalan penghubung Jember Banyuwangi belum selesai maka koordinasi pihak-pihak terkait harus dijalin lebih intens. Untuk memastikan bahwa pasokan BBM aman. 

Sementara itu, Sales Brand Manager Pertamina Region Jember, Hendra Saputra menyatakan komitmennya untuk mengawal terus ketersediaan BBM di 40 SPBU yang ada di Kabupaten Jember.

Mulai hari ini dan seterusnya Pertamina menjamin ketersediaan BBM di seluruh SPBU yang ada di Kabupaten Jember.(thn)