Dinas Pendidikan Kabupaten Jember mengungkapkan minimnya jumlah guru Bimbingan Konseling (BK). Hal ini sangat mempengaruhi pendidikan karakter anak didik.

Kepala Dispendik Jember, Hadi Mulyono, Senin (16/12/14) mengungkapkan, secara ideal satu guru BK seharusnya untuk 150 siswa. Namun kenyataannya di satu sekolah itu guru BK hanya satu atau dua saja.

Selain guru BK, kata Hadi, guru agama juga bertanggung jawab membentuk karakter siswa. Namun secara jumlah juga masih jauh dari kata ideal. Sehingga menjadi tugas bersama wali murid dan guru mendidik anak.

Selain itu maraknya kriminalisasi guru dalam menegakkan kedisiplinan anak didik menjadi catatan tersendiri. Memang ada batasan atau toleransi yang harus dijunjung tinggi guru dalam menegakkan kedisiplinan.

Dalam berbagai kesempatan, lanjut Hadi, pihaknya ingin menggelorakan saatnya kembali memuliakan guru. Karena profesi guru adalah tugas mulia. Bila hal itu dipahami bersama, maka tidak ada lagi wali murid yang sedikit-sedikit lapor. Yang berujung pada keengganan guru untuk mendisiplinkan muridnya.(thn)