EDUKASI SEKS DAN PENGARUHNYA TERHADAP PSIKOLOGI ANAK

EDUKASI SEKS DAN PENGARUHNYA TERHADAP PSIKOLOGI ANAK

EDUKASI SEKS DAN PENGARUHNYA TERHADAP PSIKOLOGI ANAK

K RADIO - Pendidikan seks sejak usia dini masih dianggap hal yang tabu hingga saat ini. Padahal, menurut Dosen Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiah Jember, Iin Ervina, S.Psi., M.Si, memberikan edukasi seks kepada anak sejak dini perlu dilakukan oleh para orang tua, agar tidak terjadi kekeliruan di dalam memahami informasi terkait hal tersebut. Tentunya, persepsi konteks tentang seks berbeda antara anak-anak dengan orang dewasa.

Iin menjelaskan, definisi edukasi seks yang dimaksud ialah terkait identitas gender serta jenis kelamin. Misalnya, memberikan pemahaman kepada anak mengenai organ tubuh yang harus dirawat maupun bagian tubuh yang boleh ataupun tidak untuk disentuh orang lain. Selain itu, anak juga perlu mulai dikenalkan jenis kelaminnya, baik laki-laki maupun perempuan. Karena jenis kelami merupakan salah satu identitas yang melekat. Maka dari itu, edukasi seks perlu dikenalkan sedini mungkin kepada anak, karena mereka perlu tahu identitas yang sebenarnya dari dirinya sendiri. Peran keluarga sangat penting dalam memberikan edukasi seks.

Jika berbicara lebih luas tentang pendidikan kesehatan keluarga, menurut Iin, anak tidak hanya diajarkan mengenai hal yang bersifat fisik, tetapi juga tentang kesehatan rohani. Seperti memberikan perlindungan kepada anak, agar terbebas dari intimidasi atau ancaman. Keluarga juga bisa memberikan edukasi terhadap nilai-nilai sikap, tata krama dan nilai-nilai agama. Termasuk juga cara berinteraksi atau bersikap terhadap orang lain ketika berada di tempat umum maupun di lingkungan terdekat anak. Menanamkan nilai-nilai edukasi yang berhubungan dengan sikap atau perilaku di lingkungan asingpun perlu diberikan orang tua.

Pendidikan seks bisa diajarkan sejak anak berusia 2 – 3 tahun. Karena Iin menganggap, pada usia tersebut, anak sudah mulai bisa mengenal identitasnya. Anak juga bisa diajarkan untuk tahu namanya sendiri, mengenal orang tuanya dan tempat tinggalnya. Kemudian, saat anak menginjak usia pubertas, orang tua perlu menjalin kedekatan komunikasi dan memberikan kenyamanan. Seperti halnya anak perempuan kepada ibunya dan anak laki-laki kepada ayahnya.

Iin melanjutkan, jika kedekatan sudah terbangun sejak awal, maka anak bisa bercerita dengan nyaman seputar hal-hal yang dialami kepada orang tuanya. Sehingga, anak tidak perlu mencari tempat bercerita kepada orang lain, yang mungkin tidak tepat. Maka memberikan kenyamanan adalah hal yang harus dilakukan oleh orang tua kepada anaknya. Mengingat, tanggung jawab utama orang tua kepada anaknya adalah mendidik dan mengasuh. Kesuksesan orang tua bisa dilihat dari kesuksesan anaknya. Karena hal itu tercermin dalam pendidikan kesehariannya.(int)

Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.

Adonis Music R&B