Seperti pisau bermata dua, selain berdampak positif perkembangan teknologi di lain sisi berdampak pada disrupsi media sosial. Dimana saat ini peredaran berita hoax semakin masif dan sulit untuk dibedakan.

Hal itu dikatakan Anggota DPR RI Charles Meikyansah dihadapkan ratusan mahasiswa Universitas Jember dalam sosialisasi empat pilar kebangsaan, Jumat (13/9/24). Masyarakat khususnya mahasiswa perlu tahu bahaya disrupsi media hari ini.

Penyebaran berita hoax atau berita bohong yang sangat masiv sering membiaskan kebenaran terhadap sebuah informasi. Hal ini dengan mudah terjadi hanya dengan menggunakan Hp, hoax terus berkembang sepanjang waktu.

Dampaknya, timbul rasa kecemasan yang tidak beralasan. Gangguan tidur hingga kurang fokus. Charles menyampaikan, menurut penelitian tingkat kebahagiaan generasi Z lebih rendah dari generasi sebelumnya dan rentan mengalami depresi.

Faktornya adalah penggunaan medsos yang tidak tepat. Bullying, mulut netizen jahat, hingga bunuh diri karena depresi menjadi fenomena dalam beberapa waktu terakhir.

Kurang kuatnya pondasi karakter menjadi alasannya. Sebenarnya, lanjut Charles sudah ada Pancasila sebagai landasan moral. 

Kuncinya kuatkan identitas nasional, tidak mudah terpapar budaya asing dan punya jati diri sebagai warga negara Indonesia. Disanalah pentingnya falsafah Pancasila sebagai pedoman yang perlu dipahami bersama.

Mahasiswa perlu mengembangkan pemikiran kritis dan terbuka dengan pemikiran lain untuk mengatasi disrupsi media. 

Dengan berpikir kritis diharapkan dapat mengolah informasi dan mampu menyesuaikan diri dengan perubahan teknologi tanpa kehilangan prinsip moral.

Serta memiliki tanggung jawab dalam menggunakan teknologi. Karena tindakan individu dapat berdampak luas bagi kehidupan bermasyarakat.

Ia melanjutkan, Pancasila dengan nilai-nilai kemanusiaan menjadi tameng yang sangat penting untuk dipahami dan diterapkan dalam keseharian.(thn)