Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Jember mencatat selama bulan November 2024 terjadi inflasi sebesar 0,17 persen. Angka tersebut dinilai terlalu rendah mengindikasikan daya beli masyarakat melemah.
Kepala BPS Jember, Tri Erwandi, Senin (2/12/24) menyampaikan, andil inflasi selama November disumbang oleh bawang merah, tomat, daging ayam ras, emas perhiasan, minyak goreng, sawi hijau, bawang putih, dan sigaret kretek tangan.
Sementara menjadi penyeimbang menyumbang andil deflasi antara lain beras, cabai rawit, telur ayam ras, kentang, kangkung, bayam, ketimun, udang basah, daun bawang dan biskuit.
Tri Erwandi menjelaskan, angka inflasi bulan November termasuk terendah kedua di Jawa Timur. Dengan demikian, inflasi Jember secara year on year (yoy) atau tahunan berada di angka 1,44 persen.
Sebelumnya, pemerintah menetapkan inflasi tahunan berada di angka 2,5 persen lebih kurang satu. Dengan tingkat inflasi yoy di bawah 1,5 persen, mengindikasikan bahwa perekonomian Jember justru tidak bergerak atau daya beli masyarakat melemah.
Kabupaten Jember sepanjang tahun 2024 ini mencatat telah terjadi lima kali deflasi. Namun Tri yakin di bulan Desember nanti angka inflasi akan lebih tinggi atau bisa mencapai yang ditetapkan pemerintah agar perekonomian tetap tumbuh.(thn)
Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.