Mengurangi pencemaran lingkungan dari limbah minyak goreng bekas atau jelantah, Kelurahan Jember Kidul, Kecamatan Kaliwates Jember mendirikan Bank Jelantah. Masyarakat dapat mengumpulkan minyak jelantah yang bisa ditukar dengan sejumlah uang.

Lurah Jember Kidul, Harsono mengatakan, selain mengurangi pencemaran lingkungan dari jelantah, masyarakat diharapkan mendapat nilai ekonomis.

Setiap minyak jelantah bila dikumpulkan melalui melalui perangkat PKK dihargai Rp2.500 per liternya. Kemudian pihak desa akan membeli senilai Rp5.000 per liternya. Selisih Rp2.500 diharapkan dapat menjadi kas untuk mendukung kegiatan PKK.

Selanjutnya, kata Harsono, minyak jelantah tersebut akan dikerjasamakan dengan salah satu pabrik untuk diolah kembali menjadi semacam biodiesel atau untuk makanan ternak.

Sejak dilaunching pada 1 Juni 2024 lalu, antusias warga sangat tinggi. Bahkan banyak yang menyumbangkan secara sukarela minyak jelantah mereka tanpa menukar dengan uang.

Melalui Bank Jelantah, dengan populasi warga Kelurahan Jember Kidul mencapai sekitar dari 24.000 jiwa, dapat mengurangi limbah dan membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.(thn)