Perlakuan terhadap daging kurban yang akan dikonsumsi perlu diperhatikan dengan seksama agar keamanan pangan dan nilai gizinya tidak berkurang. Hal ini ditekankan Fitria Nur Rahmi, Kepala Instalasi Gizi RSUD dr. H. Koesnadi Bondowoso.
Kepada K Radio, Jumat (14/6/2024) ia menyampaikan, tips pengolahan dan penyimpanan daging kurban.
Menurut Fitria, jika daging langsung diolah maka perlu didiamkan pada suhu ruang maksimal 30 menit tanpa perlu direndam dalam air. Karena proses perendaman yang terlalu lama membuat tekstur daging menjadi keras.
Namun, apabila daging akan diolah 1-2 hari setelah penyembelihan, maka dapat disimpan dalam lemari pendingin atau refrigerator pada suhu di bawah 4 derajat celcius.
Bila jumlahnya cukup banyak, daging dapat disimpan pada suhu freezer kurang dari -18 derajat celcius. Dengan begitu daging akan bertahan selama 1-2 bulan jika dipotong dan dipisah pada beberapa wadah kedap udara.
Fitria menyarankan saat Idul Adha lebih baik memasak daging dalam porsi sekali habis, karena nilai gizi pada daging yang dipanaskan berulang akan menurun serta menyisakan lemak dan karbohidrat saja. Jika terpaksa memasak dalam jumlah besar, suhu daging harus dijaga tanpa perlu dimasukkan ke dalam kulkas karena dapat mengganggu mikroba dalam daging.
Fitria menambahkan, apabila mengacu pada Angka Kecukupan Gizi (AKG), untuk kelompok usia di atas 10 tahun, dalam satu hari protein hewani yang dibutuhkan mencapai 105 gram/hari. Kelebihan konsumsi protein hewani, dapat menyebabkan diare bagi beberapa orang. Bagi pengidap penyakit-penyakit degenerative seperti diabetes, hipertensi, stroke, reaksi-reaksi yang tidak diinginkan pun dapat terjadi apabila mengonsumsi daging sapi atau kambing secara berlebihan.(val)
Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.