Jumlah kasus Covid-19 di Jember terus menunjukan peningkatan selama beberapa waktu terakhir, seiring dengan lonjakan yang juga terjadi di daerah lain. Berdasarkan data pantauan dan peta sebaran Covid-19 yang dikutip dari laman instagram Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember, tercatat peningkatan kasus aktif sebesar 1,34 persen per Selasa (8/2/2022).
Meski demikian, peningkatan kasus itu belum berpengaruh terhadap pergerakan industri perhotelan di Jember. Ketua Perhimpunan Hotel & Restoran Indonesia (PHRI) Jember, Teguh Soeprajitno kepada K Radio, menyampaikan pihaknya tetap mengikuti petunjuk dari pemerintah. Yakni untuk siaga menghadapi ancaman lonjakan kasus Covid-19 dalam waktu dekat.
Sejauh ini, dari sisi internal karyawan menurut Teguh, industri perhotelan terus melakukan percepatan vaksinasi booster. Para tamu juga harus menggunakan aplikasi peduli lindungi untuk melacak status vaksinasi serta riwayat perjalanannya. Sementara ini, hotel milik pemerintah daerah masih digunakan untuk karantina pasien Covid-19 umum. Sementara untuk hotel yang dikelola swasta, hanya melayani karantina karyawan perusahaan swasta yang telah menjalin kerjasama.
Disisi lain, Teguh menyebut, tingkat okupansi hotel di Jember dikatakan belum terlalu baik, berada di angka 50%. Jumlah persentase ini serupa dengan sebagian besar Kabupaten/Kota di Jawa Timur. Perbedaannya hanya pada kota tujuan wisata, seperti Batu yang tingkat okupansinya lebih tinggi. Ia berharap, Jember ke depan juga bisa menjadi kota tujuan wisata sehingga mendukung pertumbuhan ekonomi.(ian)
Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.