Sejumlah kasus kekerasan, baik fisik maupun seksual, terjadi secara beruntun di kalangan pelajar Jember dalam sebulan terakhir. Pada pertengahan Maret kemarin, seorang pelajar SMP memaksa mantan pacarnya berhubungan seksual. Selain itu, ada 3 kasus perundungan dan terbaru terjadi di Kecamatan Jombang pada pekan lalu.

Hal itu menimbulkan keprihatinan dari berbagai pihak, salah satunya Komisi D DPRD Jember yang membidangi masalah pendidikan dan sosial. Menurut anggota Komisi D, Dannis Barlie Halim, kasus kekerasan di kalangan pelajar membutuhkan perhatian khusus.

Pola pembelajaran daring yang sudah berlangsung selama hampir 2 tahun ini, diakui Dannis punya kekurangan. Seperti kurangnya interaksi guru dan murid secara langsung atau tatap muka. Sehingga, pendidikan moral karakter dari guru kepada murid menjadi kurang optimal.

Dannis berharap, ada kerjasama dari semua pihak, mulai dari orang tua, sekolah dan Dinas Pendidikan untuk meminimalisir terjadinya kasus yang melibatkan remaja. Termasuk metode pendidikan seks usia dini yang perlu diberikan secara tepat kepada remaja dan anak-anak, sesuai tingkat usia mereka.(adp)