Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Jember mencatat jumlah kemiskinan di Jember bulan Maret 2024 mengalami penurunan. Jumlah penduduk miskin pada bulan Maret mencapai 224,77 ribu jiwa. Jumlah ini berkurang sebesar 11,69 ribu jiwa atau 0,5 persen bila dibanding dengan kondisi Maret 2023 yang sebesar 236,46 ribu jiwa.

Kepala BPS Jember, Tri Erwandi, Jumat (2/7/24) mengatakan, pengkategorian penduduk miskin tersebut berdasarkan pengeluaran di bawah garis kemiskinan Jember yang ditetapkan sebesar Rp459.053 per kapita per bulan.

Tri Erwandi menjelaskan, BPS mengkategorikan dan mencatat untuk kemiskinan dari segi makro. Kemudian mengkalkulasi prosentasenya sehingga tidak mencatat detail by name by address.

Faktor yang mempengaruhi turunnya kemiskinan, kata Tri, diantaranya karena inflasi yang terjaga dengan baik. Bila tahun dan bulan Maret sebelumnya inflasi Jember menembus angka 6,48 persen, sekarang hanya 2,53 persen.

Dengan demikian, kenaikan harga barang dapat dikendalikan sehingga daya beli masyarakat bisa lebih tinggi. Selain itu, bantuan-bantuan dari program pemerintah seperti sembako, juga mempengaruhi turunnya angka kemiskinan.

Tri Erwandi menambahkan, bila dilihat secara jumlah, angka absolut kemiskinan di Jember masih relatif banyak. Karena memiliki jumlah penduduk yang banyak bila dibanding kabupaten lain. Sehingga untuk membandingkan angka kemiskinan suatu daerah, angka prosentas yang dihitung.(thn)