Selama 10 hari Operasi Zebra Semeru 2024 berjalan sejak 14 Oktober, ribuan pengendara terjaring razia akibat pelanggaran lalu lintas. Satlantas Polres Jember mencatat ada 23.858 pelanggar lalu lintas.
Kasatlantas Polres Jember, AKP Achmad Fahmi Adiatma, Kamis (24/10/24) mengungkapkan, pelanggaran lalu lintas didominasi oleh pengendara motor yang tidak mengenakan helm SNI.
Dari penindakan berupa tilang yang dilakukan kepada 2.935 pengendara motor, sebanyak 2.177 tidak mengenakan helm atau mengenakan helm tidak SNI. Hal itu menunjukkan tingkat kesadaran masyarakat Jember dalam berlalu lintas masih rendah dan perlu ditingkatkan.
Dari segi usia, pelanggaran lalu lintas paling banyak dilakukan oleh usia muda, yakni 21-25 tahun. Tercatat ada 668 pelanggar. Lalu untuk usia 16-20 tahun ada 553 pelanggar.
Pelanggaran kasat mata lain yang sering ditemukan antara lain melawan arus, tidak ada spion, dan pengendara di bawah umur.
Selama pelaksanaan operasi zebra kali ini, Satlantas mencatat 10 kejadian kecelakaan. Korban meninggal dunia satu orang dan luka ringan 14 orang. Dibanding tahun lalu memang ada kenaikan sebanyak dua kejadian.
Fahmi berharap kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas dapat meningkat, baik saat ada atau tidak ada razia. Karena keselamatan harus menjadi prioritas. Ia memastikan, bahwa kecelakaan lalu lintas berawal dari pelanggaran lalu lintas.(thn)
Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.