Pasca mendapatkan nomor urut, masing-masing pasangan calon bupati-wakil bupati Jember menerjemahkannya dengan arti masing-masing.

Mendapatkan nomor urut 1, bagi pasangan Hendy-Firjaun artinya adalah satu kali lagi kesempatan untuk memperbaiki Jember lebih baik.

Untuk urutan, tidak ada yang lebih baik selain nomor 1. Serta semua yang terbaik pasti nomor 1. Dengan nomor tersebut, pihaknya berharap menjadi yang terbaik.

Mitos nomor 1 selalu kalah, bagi Paslon Hendy-Firjaun hal itu hanya berlaku bagi orang yang imannya kurang kuat. Serta Paslon ini yakin mitos tersebut akan terpatahkan.

Dapat maju dalam Pilkada ini, juga merupakan pertanda semesta. Karena sebelumnya seakan tidak ada harapan untuk mengikuti kontestasi pemilihan kepala daerah. 

Sedangkan bagi pasangan Fawait-Djoko, nomor urut 2 juga sebagai pertanda alam. Sebagai kader dari partai Gerindra, dimana sebelumnya ketua Gerindra Prabowo Subianto memang dalam Pilpres dengan nomor urut 2.

Pasangan Fawait-Djoko ingin mempersembahkan kemenangan ini untuk kaum-kaum miskin yang selama ini masih terbanyak kedua di Jawa Timur.

Fawait sempat menyebut kutipan bung Karno. Bahwa dengan sepuluh pemuda maka akan diguncang dunia. Maka untuk Jember cukup satu pemuda maka akan merubah Jember menjadi lebih baik.

Bagi pasangan ini, sejarah Indonesia juga dimerdekakan oleh anak muda. Karenanya sudah saatnya anak muda meraih tampuk kekuasaan untuk Jember lebih baik.(thn)