Sejak dibangun tahun 1992, tumpukan sampah di TPA Pakusari saat ini mencapai lebih dari 7 juta ton. Gunungan sampah di lahan seluas 6,8 hektar tersebut mencapai ketinggian hampir 30 meter.
Koordinator Pengelolaan Sampah TPA Pakusari, Mohammad Masbut, Rabu (16/10/24) menyampaikan, seharusnya sampah yang masuk TPA semakin tahun semakin berkurang. Tetapi kondisi di Jember malah semakin meningkat.
Hal ini disebabkan pengelolaan sampah di tingkat hulu masih belum optimal. Sehingga seluruh sampah langsung dibuang ke TPA Pakusari. Setiap harinya rata-rata sampah yang masuk hampir 200 ton.
Sedangkan dari empat alat pemilah sampah milik Pemkab hanya dua yang beroperasi. Alat pemilah sampah yang saat ini beroperasi di TPA kapasitasnya hanya 10 ton per hari.
Dengan kondisi sampah yang terus meningkat seiring peningkatan jumlah penduduk, Masbut menyebut sebenarnya TPA bisa diperluas. Dalam RPJMD RTRW Jember, kata dia, wilayah Pakusari diperuntukan sebagai tempat pemrosesan akhir sampah. Hanya saja tidak ada anggaran untuk perluasan.
Kemudian Kementerian KLHK tidak memperbolehkan pembangunan TPA mulai tahun 2030. Atas kondisi TPA yang overload, Masbut berharap masyarakat dapat bijak memilah sampah mulai dari rumah tangga. (thn)
Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.