Macet hampir menjadi persoalan sehari-hari di Kabupaten Jember. Di jam-jam sibuk baikendaraan roda dua hingga roda empat harus berjalan merambat melintasi jalanan. Salah satu titik kemacetan di Kota Jember adalah Jl.Trunojoyo.

Ahmad Bahtiar, Kepala UPT Parkir Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Jember, Selasa (7/3/23) menyampaikan, tersendatnya arus lalu lintas di Jalan Trunojoyo disebabkan oleh beberapa faktor. Antara lain, aktivitas masyarakat di Pasar Kepatihan terutama di pagi hari. Di Pasar Kepatihan sendiri kurang tersedia lahan parkir, sehingga menggunakan badan jalan.

Kemudian, adanya bongkar muat kendaraan pengangkut barang di sepanjang Jalan Trunojoyo. Selain itu, Jalan Trunojoyo merupakan titik pertemuan dari arus antara kendaraan dari arah Gladak Kembar dan Jalan Ahmad Yani.

Bahtiar menambahkan, kemacetan juga disebabkan aktivitas sekolah pada jam-jam tertentu. Serta aktivitas masyarakat di pusat perbelanjaan.

Bahtiar mengakui, parkir di tepi jalan memang bisa memperburuk kondisi jalan yang sudah padat. Menurutnya, pengaturan parkir yang dilakukan oleh juru parkir juga belum maksimal. Karena seharusnya kendaraan parkir mengikuti sudut marka 30°, dan kendaraan roda empat  masih tidak tertata dengan maksimal.

Ia menyampaikan, sejauh ini pihaknya telah menurunkan beberapa petugas pengawas parkir untuk mendampingi juru parkir mengatur parkir kendaraan.

Ia menghimbau kepada masyarakat, untuk lebih tertib memarkirkan kendaraan dan disesuaikan dengan sudut marka jalan.  Untuk kendaraan roda empat harus mengikuti arahan juru parkir supaya tidak menumpuk dan memakan terlalu banyak badan jalan.

Sedangkan, untuk kendaraan yang akan melakukan bongkar muat dimohon untuk menggunakan waktu-waktu di luar jam sibuk. Mengingat  Jalan Trunojoyo adalah urat nadi perekonomian di pusat kota Jember.(put)