Tingkat partisipasi pemilih dalam Pilkada serentak 2024 di kabupaten Jember cukup rendah yakni berada di sekitar angka 57 persen. PKB menyoroti sejauh mana sosialisasi yang dilakukan oleh penyelenggara.
Ketua DPC PKB Jember Ayub Junaidi, Jumat, (13/12/24) mengatakan, anggaran untuk pelaksanaan Pilkada di Jember cukup besar mencapai Rp103 miliar. Namun dengan rendahnya tingkat partisipasi masyarakat maka ada yang salah dengan KPU.
Terkait hal ini, lanjut Ayub, perlu dilakukan evaluasi. Karena dalam Pilkada sebelumnya tingkat partisipasi masyarakat juga rendah hanya sekitar 58 persen.
Bahkan termasuk mekanisme dalam pemilu juga perlu adanya evaluasi. Seperti halnya pemilihan langsung atau melalui perwakilan untuk kepada daerah.
Melihat kondisi saat ini, bila untuk menghemat anggaran dan menjaga kondusifitas warga, pemilihan melalui perwakilan dianggap lebih efektif. Konflik di tingkat bawah dapat dihindari. Tak perlu jatuh korban seperti tragedi Sampang demi membela elit politik.
Terlebih faktanya tingkat partisipasi masyarakat juga rendah dengan menggunakan sistem pemilihan secara langsung.
Ayub juga menyebut wacana DPR RI menjadikan penyelenggara pemilu sebagai badan adhoc sangat masuk akal. Karena setelah pesta demokrasi yang dilakukan di tahun yang sama, maka KPU maupun Bawaslu tidak memiliki agenda besar.(thn)
Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.