Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Kahyangan Jember memproyeksikan dapat meraih keuntungan sekitar Rp100 juta pada tahun 2024 ini.
Dirut PDP Kahyangan Jember, Sofyan Sauri, Senin (16/9/24) menyampaikan, sebelumnya PDP Kahyangan selalu merugi. Pada tahun 2021 kerugian yang dialami mencapai Rp1,4 miliar. Lalu tahun 2022 kerugian dapat diperkecil menjadi Rp700 juta, dan pada tahun 2023 kerugian sekitar Rp600 juta.
Di bawah kepemimpinannya selama tiga tahun terakhir, kerugian perusahaan dapat ditekan. Berbagai upaya perbaikan, kata Sofyan terus dilakukan jajaran direksi.
Beberapa capaian diantaranya, kini PDP sudah memiliki sertifikat ISO 9001:2015 sejak tahun 2023 dan sertifikasi halal sejak tahun 2023. Perusahaan sudah menggunakan sistem cashless dan cash management sejak 2022.
PDP juga mampu menaikkan gaji 80 persen dari UMK tahun 2018 di tahun 2022. Saat ini di tahun 2024 dibuatkan remunerasi dengan mempertimbangkan strata jabatan dan tabel gaji yang mengacu pada tabel gaji ASN tahun 2024 dengan prosentase 80 persen.
Karena dulu tahun 2020 saat PDP mengalami hampir pailit, dilakukan penurunan gaji hingga 70 persen. Bulan Agustus kemarin perusahaan berusaha untuk mengembalikan hak-hak buruh walaupun belum 100 persen.
Pada tahun 2022 PDP telah melakukan audit forensik atau investigasi. Hasilnya, terdapat tindakan oknum perusahaan merugikan keuangan perusahaan dan berpotensi merugikan keuangan perusahaan.
Selanjutnya tindakan tersebut ditangani oleh Satuan Pengawas Internal (SPI) perusahaan agar tindakan berpotensi merugikan perusahaan tidak berlanjut.
Sofyan mengatakan, PDP Kahyangan sejak 2022 menggandeng petani kopi untuk melakukan kerjasama. Baik jasa olah kopi, membeli kopi petani, hingga sebagai penjamin pasar apabila petani kopi membutuhkan modal di lembaga keuangan.
Ia menambahkan, dengan penyertaan modal daerah, PDP Kahyangan diproyeksikan dapat kembali mulai menyumbang PAD paling cepat tahun 2027 mendatang.(thn)
Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.