Tingginya retribusi pasar, bangunan yang semakin usang, manajemen pasar yang buruk hingga minimnya sarana ibadah dikeluhkan pedagang pasar tradisional di Jember.
Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Kabupaten Jember, Muhadi, Jumat (11/10/24) mengatakan, para pedagang pasar telah mengeluhkan kondisi ini kepada pemerintah setempat, namun sayangnya hingga saat ini belum ada tanda-tanda akan diperbaiki.
Padahal peminpin saat itu sempat berjanji bakal menata pasar, termasuk memperbaiki infrastruktur pasar seperti mandi cuci kakus (MCK) dan area parkir.
Muhadi berharap, Jember kedepan dipimpin tokoh yang dapat memberikan perhatian serius dan menyelesaikan permasalahan di pasar tradisional.
Sementara, calon bupati nomor urut 2 Gus Fawait, yang mendengarkan langsung keluhan pedagang terkait kondisi pasar yang sangat memprihatinkan, memastikan bahwa pihaknya akan menyelesaikan persoalan yang terjadi di pasar, terutama soal retribusi.
Selain itu, Gus Fawait juga memastikan bakal menata kembali manajemen pasar yang saat ini kurang optimal, termasuk membangun fasilitas ibadah yang representatif.
Menurutnya, ketika berjualan cari nafkah, mereka juga ingin beribadah. Sangat disayangkan kalau tempat ibadah saja tidak ada, padahal Jember ini terkenal dengan kabupaten yang memiliki jumlah pesantren terbanyak se-Indonesia.(thn)
Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.