Pemerintah berkomitmen melawan demam berdarah dengan target nol kematian akibat Demam Berdarah Dengue (Zero Dengue Death) pada tahun 2030. Salah satunya melalui Strategi Nasional Penanggulangan Demam Berdarah Dengue 2021-2025 yang menargetkan angka kasus demam berdarah kurang dari 49 per 100.000 penduduk pada 2024.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Surabaya, Santi Martini saat dihubungi K Radio Selasa (07/02/2022) menyatakan, sangat setuju dengan hal tersebut. Menurutnya, sampai saat ini penanganan kasus di Indonesia juga sudah cukup baik terutama di kota-kota besar.
Meski begitu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan dilakukan oleh pemerintah. Menurutnya, dalam mencapai target zero kematian akibat DBD di tahun 2023, pemerintah harus memastikan rumah sakit di kota besar maupun di daerah memenuhi syarat dan standart dalam penanganan DBD. Mulai dari sarana prasarana, perawatan rumah sakit yang lengkap dan kompetensi dokter yang bagus sehingga lebih cepat dalam diagnosis hingga perawatannya.
Selama ini menurut Santi, hanya kota besar yang masih memenuhi kriteria tersebut. Hal ini menjadi tantangan pemerintah dalam menyediakan alat-alat diagnostik untuk RS daerah agar memiliki kualitas yang sama dengan RS di kota.
Selain itu, Santi juga mengungkapkan bahwa edukasi kepada masyarakat tentang DBD harus tuntas. Masyarakat harus paham mengenai pencegahan primer seperti 3M Plus, yakni menguras tempat penampungan air, menutup rapat tempat penampungan air dan memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis. Dan bentuk upaya pencegahan tambahan lainnya seperti abatisasi, tidak menggantung pakaian, serta memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi.
Ia meyakini, apabila masyarakat dan pemerintah dapat bekerja sama maka target nol kematian akibat demam berdarah tak akan menjadi isapan jempol semata. (ibl)
Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.