PENEMUAN FLORA ENDEMIK DEHAASIA, BALAI TNMB INGIN KONSERVASI EX SITU HINGGA JADI IKON JEMBER

PENEMUAN FLORA ENDEMIK DEHAASIA, BALAI TNMB INGIN KONSERVASI EX SITU HINGGA JADI IKON JEMBER

PENEMUAN FLORA ENDEMIK DEHAASIA, BALAI TNMB INGIN KONSERVASI EX SITU HINGGA JADI IKON JEMBER

Penemuan Flora endemik Dehaasia Pugerensis di kawasan Taman Nasional Meru Betiri (TNMB) awal Agustus lalu, membuat  Balai Taman Nasional Meru Betiri (TMNB) akan melakukan upaya pelestarian di luar habitat aslinya atau ex situ.

Koordinator Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) TN Meru Betiri, Nur Rohmah berharap nantinya tanaman tersebut dapat dikenal menjadi salah satu ciri khas atau ikon Kabupaten Jember. 

Bukan tanpa alasan, flora langka tersebut konon hanya ditemukan di Kabupaten Jember. Balai TNMB ingin bekerjasama dengan Persemaian Permanen dibawah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk pembudidayaan tanaman ini. 

Menurutnya, pihak Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sudah melakukan penelitian sejak 2020 dan menyatakan bahwa tumbuhan Dehaasia merupakan jenis flora endemik yang hanya satu-satunya ditemukan di Kabupaten Jember, tepatnya di Kecamatan Puger.

BRIN juga telah melakukan penelitian untuk pembudidayaan melalui stek maupun biji dan telah berhasil dilakukan. Karena kelangkaannya, belum banyak pihak yang meneliti dan mengulas manfaat dari Flora Dehaasia.

Selain itu, karakteristik pohon yang tidak terlalu tinggi dan berdaun rimbun sangat cocok jika dimanfaatkan sebagai tanaman peneduh. Ketinggian maksimal hanya 8 meter dengan diameter batang sekitar 20 cm.

Sebelumnya, Flora endemik itu ditemukan pada awal bulan Agustus melalui kegiatan kolaborasi antara Balai Taman Nasional Meru Betiri, Yayasan SINTAS dan Pusat Riset Ekologi dan Etnologi BRIN.

Jenis tersebut ditemukan di blok Curah Luwak, Resort Andongrejo, SPTN Wilayah II Ambulu pada tanggal 14 Agustus 2024 pada kegiatan Race Against Extinction Protecting a Vanish Legacy, Dehaasia pugerinsis, in its last stand of Meru Betiri National Park Indonesia. Setidaknya terdapat 5 Individu yang ditemukan di wilayah ini.

Nur Rohmah menyebut, pihaknya terus melakukan eksplorasi, tak berselang lama jenis tersebut juga ditemukan di Blok Pringtali Resort Bandealit SPTN Wilayah II Ambulu pada tanggal 29 Agustus 2024 oleh anggota Resort Bandealit sebanyak 1 individu.

Kemudian pada tanggal 30 Agustus 2024 jenis tersebut juga ditemukan di wilayah Resort Wonoasri SPTN Wilayah II Ambulu tepatnya di Blok Pletes, dan jalur Nanggelan oleh anggota Resort Wonoasri dengan jumlah individu yang cukup banyak.

Sejauh ini yang sudah ditemukan ada sekitar 15 individu dan kemungkinan terdapat lebih dari itu. Sejauh ini pencarian masih terus dilakukan dan akan diinventarisir.(thn)

Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.

Adonis Music R&B