Meski tidak dibenarkan menggunakan handphone saat nyantri, calon gubernur Khofifah Indar Parawansa berharap para santri tidak terlambat dalam mengenal digital IT atau teknologi digital dan informasi. Hal itu dikatakan Khofifah saat berkunjung ke Jember, Selasa (22/10/24) kemarin. Menurutnya, proses transformasi digital saat ini menyasar semua lini dan semua sektor yang tidak dapat dibendung lagi.
Dengan demikian, para santri harus bisa menyikapi perkembangan teknologi dengan sangat baik. Menurut Khofifah, transformasi digital bak dua mata pisau. Sisi positif bisa meningkatkan efisiensi dan efektivitas berjejaring secara lokal, regional, maupun global.
Namun disisi lain, ketika tidak bijak menggunakannya dalam bermedia sosial dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental. Yang kemudian perlu mendapatkan perlakuan khusus karena adiksi tersebut.
Oleh karena itu, Khofifah berharap para santri bisa beradaptasi dan melek digital dengan tantangan-tantangan yang ada. Peringatan Hari Santri tahun ini, Khofifah menyampaikan adalah refleksi perjuangan tokoh agama dalam mempertahankan kemerdekaan.
Bagaimana sosok tokoh pesantren Hadratus Syekh KH Hasyim Asy’ari mengundang para santri dan para kyai se-Jawa Madura untuk memperjuangkan kemerdekaan di era kolonial Belanda. Pesantren menjadi pagar tegaknya NKRI. (thn)
Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.