Rendahnya harga gabah menjelang panen raya dikeluhkan oleh petani.

Jumantoro, Ketua Asosiasi Petani Pangan Jawa Timur, Sabtu (4/3/23) menyampaikan, ia dan petani-petani di Jember berharap ada campur tangan dari Presiden selaku pemangku kebijakan nasional untuk memperjuangkan nasib petani.

Ia menjelaskan, kalau dihitung dengan biaya produksi yang yang tinggi seperti harga pupuk dan obat-obat pertanian yang mahal Harga Pokok Pembelian (HPP) gabah petani saat ini masih belum menguntungkan.

Ia menuturkan, menjelang panen raya harga gabah justru terjun bebas. Jika satu bulan lalu harga gabah berkisar Rp 5.200 - Rp 5.700 per kilogram saat ini harga gabah hanya berkisar antara Rp 4.000 - Rp 4.500 saja.

Menurutnya, HPP gabah dari Pemerintah minimal Rp.5000. Meskipun dengan harga tersebut keuntungan yang didapat petani masih sangat sedikit.

Jumantoro menyayangkan, saat penetapan HPP gabah, petani tidak dilibatkan. Hanya para pengusaha, pejabat, dan aparat saja. Padahal seharusnya petani juga harus ikut andil dalam penentuan HPP gabah. Mengingat petani yang terjun langsung di lahan.

Ia berharap, Pemerintah dapat menetapkan HPP yang dapat mensejahterakan petani bukan yang membunuh petani secara perlahan.(put)