Seorang guru ngaji berinisial F-S, warga Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember dilaporkan ke Polres Jember Senin (22/3/2022) malam. Ia terjerat kasus dugaan pencabulan terhadap beberapa santrinya. Tak berselang lama, Satreskrim Polres Jember langsung mengamankan terduga pelaku.

Sebelumnya, berdasarkan pantauan K Radio sekitar pukul 19.40 WIB, seorang ibu bersama anak perempuannya mendatangi Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Jember. Perempuan tersebut berinisial Y-M (34) yang merupakan tetangga tersangka. Selain itu, datang juga sejumlah tetangganya dan 4 anak perempuan lain yang diduga menjadi korban pencabulan tersangka.

Mereka menjalani pemeriksaan awal di Unit PPA Satreskrim Polres Jember hingga pukul 21.30 WIB. Saat keluar dari ruangan tersebut, Y-M menyampaikan bahwa anak perempuannya yang masih berusia 10 tahun mengaku dicabuli oleh tersangka. Ia sebenarnya sudah curiga dengan gelagat anaknya beberapa bulan terakhir, karena sering termenung. Ia pun meminta anaknya untuk bercerita. Awalnya anaknya takut, namun setelah dipaksa, akhirnya mengaku telah dicabuli oleh F-S sejak Desember 2021.

Tidak terima dengan perlakuan guru ngaji tersebut, Y-M memutuskan melapor ke Polres Jember. Y-M menyebutkan bahwa tersangka tidak hanya mencabuli anaknya. Tapi ada 4 bocah perempuan lain yang juga jadi korban kebejatan F-S.

Tim Satreskrim Polres Jember langsung bergerak dan meringkus terduga pelaku di rumahnya pada pukul 22.30 WIB. Dengan memakai kemeja lengan panjang warna merah dan celana hitam, F-S digelandang masuk ke ruangan Unit PPA Polres Jember dan selanjutnya ditahan di Mapolres Jember.

Saat dikonfirmasi, Kasat Reskrim Polres Jember, AKP Komang Yogi Arya Wiguna, membenarkan penangkapan itu. Hingga berita ini disiarkan, pihak Unit PPA Polres Jember masih melakukan penyelidikan.(rex)