Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meminta lembaga keagamaan mampu mengembalikan fungsi juru penerang agama dalam sektor spiritual masyarakat. Hal itu disampaikannya dalam rapat koordinasi bersama Forkopimda Kabupaten Jember, di Pendapa Wahyawibagraha, Senin (14/2/2022).

Pertemuan tersebut digelar pasca tragedi ritual maut yang merenggut 11 nyawa anggota kelompok Tunggal Jati Nusantara di Pantai Payangan Jember, Minggu (13/2/2022) dini hari. Khofifah mengatakan, kelompok serupa tidak hanya ada di Jember, melainkan di beberapa wilayah Jatim. Sehingga, lembaga keagamaan seperti MUI dan FKUB, juga NU dan Muhammadiyah, punya peran penting untuk meninjau fenomena ini. Yakti terkait kegiatan yang dilakukan kelompok tersebut sebatas ritual atau spiritual. Serta berkaitan dengan nilai keagamaan dan budaya atau tidak.

Di sisi lain, Khofifah menyampaikan, fenomena tersebut juga merupakan patologi sosial di tengah masyarakat yang menginginkan semua serba cepat. Penanganan fenomena ini tidak bisa instan, harus dilakukan lintas sektoral. Ada proses di lini paling bawah yang harus sering berkomunikasi dari tim Pemkab, Kecamatan, hingga Desa kepada masyarakat. Selain itu, peran dari  perguruan tinggi dalam memberikan solusi terhadap fenomena patologi sosial juga dibutuhkan. Pendekatannya disesuaikan dengan kearifan lokal dan potensi yang ada di setiap daerah.(rex)