Rombongan Komisi B DPRD Jember yang membidangi masalah perekonomian, menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah gudang toko ritel berjaringan. Sidak dilakukan pada Selasa (2/2/2022) sore, menyusul masuknya keluhan kelangkaan minyak goreng yang terjadi beberapa pekan terakhir.
Anggota Komisi B DPRD Jember, David Handoko Seto, mengatakan sidak tersebut dilakukan sebagai tindak lanjut keresahan masyarakat terkait kelangkaan minyak goreng. Dirinya sempat mengecek dengan membeli langsung di beberapa outlet toko ritel berjaringan. Namun, dari 5 toko yang didatangi, hanya ada 1 toko yang masih mempunyai stok minyak goreng. Minyak goreng dijual sesuai HET (harga eceran tertinggi) pemerintah sebesar Rp 14.000 per liter. Ia berharap, agar masalah kelangkaan stok bisa diatasi. Sebab, saat ini ada perbedaan harga minyak goreng yang mencolok antara pasar konvensional dengan jaringan ritel modern.
Sidak pun dimulai dari gudang salah satu toko ritel berjejaringan di Jalan Piere Tendean, Karangrejo, Kecamatan Sumbersari. Ketiga Anggota Komisi B DPRD Jember tidak menemukan stok minyak goreng yang ditumpuk. Salah satu staf mengaku, stok minyak goreng di gudang mereka telah habis didistribusikan ke setiap outlet.
Sementara itu, Kepala Distribusi salah satu toko ritel berjejaringan, Reno memberikan komentar usai ditemui Anggota DPRD Jember. Menurutnya, setiap mendapatkan kiriman dari para supplier, pihaknya langsung mendistribusikan ke 141 toko jaringan yang ada di Kabupaten Jember. Sehingga tidak ada penimbunan yang bisa dilakukan. Terkait kelangkaan minyak goreng di lapangan, hal itu diduga karena permintaan masyarakat sedang meningkat.(adp)
Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.