Pemerintah akhirnya mencabut Peraturan Menteri terkait Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng kemasan Rp 14.000 per liter. Namun di tengah mahalnya harga minyak goreng kemasan, ketersediaannya di Jember kosong. Berdasarkan pantauan K Radio di sejumlah swalayan dan toko ritel berjaringan di wilayah Jember kota pada Kamis (17/3/2022), rak minyak goreng kosong.
Menurut salah satu pegawai toko ritel di Kecamatan Patrang, Vicky, stok minyak goreng kosong sejak Selasa (15/3/2022). Ia mengaku belum menerima pengiriman minyak goreng hingga Kamis siang. Ia membenarkan jika saat ini harga minyak goreng kemasan, kembali ke harga non-subsidi sesuai informasi yang diperoleh dari pusat. Harga tersebut seharusnya mulai berlaku sejak 16 Maret 2022.
Selain di toko ritel, kekosongan stok minyak goreng juga terjadi di pasar tradisional. Para pedagang di Pasar Tanjung Jember mengeluhkan kekosongan stok minyak goreng yang sudah terjadi sekitar 2 minggu. Menurut salah satu pedagang, Dewi, sejak stok kosong, ia dan sejumlah pedagang lain tidak lagi menjual minyak goreng baik kemasan maupun curah.
Sementara itu, saat K Radio mencoba mengonfirmasi kelangkaan dan naiknya harga minyak goreng di Jember, Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Jember, Leon Lazuardi menolak berkomentar. Ia beralasan sibuk dengan deadline pekerjaan lain dan tidak punya waktu melayani pertanyaan wartawan.
Sebelumnya, kebijakan HET minyak goreng kemasan diberlakukan oleh Kementerian Perdagangan pada pada 19 Januari lalu. Rencananya, kebijakan itu berlaku selama 6 bulan. Namun belum genap 2 bulan kebijakan itu diterapkan, Presiden Joko Widodo memutuskan mencabut HET minyak goreng kemasan dalam rapat internal terbatas yang diadakan di Istana Merdeka pada Selasa (15/3/2022.(rex)
Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.