Tidak mampu bersaing dengan moda angkutan lainnya, keberadaan angkot semakin terpinggirkan. Meski demikian, angkot tetap harus beroperasi sesuai rutenya walau harus tekor.

Sopir angkot, Muhamad Fatoni, Kamis (8/8/24) menuturkan, bila beruntung dalam sehari dirinya dapat membawa pulang uang Rp50.000. Lebih dari 20 tahun menjalani profesi sebagai sopir, dirinya tidak memiliki pilihan pekerjaan lain.

Meski kerap merugi, karena penghasilan habis untuk sewa dan uang bensin. Sewa Rp50.000 dan bensin Rp50.000 per hari, Fatoni bertahan sebagai sopir angkot.

Fatoni mengaku dapat bernafas lega setelah ada program angkot gratis pelajar. Bekerjasama dengan Dishub Jember, pemasukan kini bertambah menjadi Rp150.000 per hari untuk antar jemput siswa sekolah. Meskipun belum termasuk bensin.

Sebagai salah satu sopir yang ikut dalam program angkot gratis pelajar, Fatoni berharap program tersebut dapat diperpanjang. Ia mengaku jelas tidak dapat bersaing dengan angkutan online dengan berbagai fasilitasnya.(thn)