Diabetes mellitus (DM) kini tidak hanya menyerang orang dewasa saja, namun juga rentan dialami oleh anak-anak. Terdapat dua tipe diabetes yang paling sering ditemui pada anak, yaitu DM tipe-1 dan DM tipe-2.

dr. Ali Dokter Ali Sodikin Sp. A., ketua IDI Jember kepada K Radio, Jumat (20/6/2024) menyebut, DM tipe-1 disebabkan oleh kerusakan pankreas melalui autoimun, sedangkan DM tipe-2 disebabkan oleh gaya hidup tidak sehat dan obesitas.

Ali menerangkan, anak yang mengidap diabetes tipe-1 di Jember, biasanya baru terdeteksi pada usia 2-6 tahun. Sedangkan DM tipe 2, ditemukan pada usia remaja.

Menurutnya, jika ditemukan dan dapat didiagnosis lebih awal, anak-anak dengan DM bisa tumbuh normal sampai dewasa apabila diterapi dengan baik. Maka dari itu, penting untuk mengetahui tanda-tanda DM pada anak.

Gejala awal yang khas dikenal dengan istilah 3P, yaitu Poliuri (sering kencing), Polidipsi (sering merasa haus), dan Polofagia (sering lapar) namun berat badan turun. Gejala lainnya yaitu, mudah mengantuk, sering bisulan di kulit, kesemutan pada telapak tangan dan kaki, cepat lelah, dan luka yang sulit sembuh.

DM tipe-2 pada anak, menurut Ali, dapat dicegah dengan memerhatikan 3J (Jadwal, Jumlah, jenis) dan jumlah kilo kalori harian. Selain itu, anak juga disarankan untuk mengindari Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK). (Val)