Hingga hari ini, kandidat bakal calon bupati Jember, Muhammad Fawait atau Gus Fawait telah mengantongi dukungan berupa surat tugas atau rekomendasi dari 6 partai pemilik kursi di DPRD Jember hasil pemilu 2024. Tersisa 2 partai pemilik kursi yang belum menyatakan sikap di Pilkada Jember 2024, yakni PDI-P dan Golkar.

Sikap kedua partai itu cukup menentukan peta politik di Pilkada Jember. Jika salah satu atau keduanya memutuskan untuk juga ikut mendukung Gus Fawait, maka kemungkinan besar Pilkada Jember 2024 akan berlangsung dengan satu pasang calon atau dengan kata lain melawan kotak kosong. Sejauh ini, bakal pasangan calon jalur independen, Gus Jaddin - Arismaya masih kesulitan memenuhi syarat minimal dukungan KTP dari KPU.

Terkait hal itu, kader PDIP yang juga anggota DPRD Jember, Tabroni menyebut, seluruh kader partai banteng masih solid dan menunggu keputusan dari DPP PDI-P untuk pasangan calon yang akan didukung dalam Pilkada Jember 2024.

Tabroni menegaskan, seluruh kader adalah petugas partai yang akan dan harus tunduk kepada apapun keputusan dari DPP PDI-P. Termasuk jika nantinya keputusan itu berbuah adanya pasangan calon tunggal sehingga harus melawan kotak kosong di bilik suara.

Nama cabup yang akan didukung PDI-P menurut Tabroni dipastikan adalah mereka yang sebelumnya sudah mendaftar di penjaringan yang digelar DPC PDI-P Jember.

Saat ini, Ketua DPC PDIP Arif Wibowo masih berkomunikasi dengan DPD PDI-P Jatim serta DPP PDI-P tentang nama terbaik yang akan didukung di Pilkada Jember 2024. Peta politik menurut Tabroni masih cukup dinamis.

Sebagai informasi, PDI-P di Pemilu 2024 lalu berhasil meraih 8 kursi di DPRD Jember. Sedangkan Golkar 6 kursi. Adapun syarat bagi pasangan calon di Pilkada Jember salah satunya adalah mendapatkan rekomendasi dari minimal 10 kursi partai atau gabungan partai pemilik kursi di DPRD Jember. (ADP)