Wakil Bupati Jember, MB Firjaun Barlaman mengimbau masyarakat tidak mudah percaya dengan simpang siur kabar terkait pandemi. Salah satunya soal anggapan bahwa kasus Covid-19 sengaja dibuat meningkat menjelang dan saat memasuki bulan suci ramadan.

Kabar yang mengesankan seolah ada rekayasa peningkatan kasus Covid-19 itu banyak tersebar di media sosial. Menurut Firjaun, penanganan Covid-19 selalu didasarkan dengan pendekatan yang saintifik. Termasuk peningkatan kasus virus corona.

Firjaun menegaskan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember akan terus berusaha meningkatkan capaian vaksinasi di masyarakat. Salah satunya dengan mengerahkan perangkat RT/RW untuk menyertakan kalangan lansia dan anak-anak yang belum divaksin.

Sebelumnya, Sosiolog Universitas Jember, Nurul Hidayat, menyebut narasi yang terbangun tersebut merupakan cara publik atas absennya diskursus yang sehat. Sebenarnya, hal itu bisa terjadi dalam konteks agama atau perayaan lain. Namun, mayoritas masyarakat Indonesia memeluk agama Islam dan wacana yang paling sentimentil adalah soal ramadan dan hari raya.

Nurul menambahkan, narasi spekulatif itu diakibatkan relasi yang tidak sehat antara pemerintah dan rakyat. Komunikasi yang gagal dibangun oleh pemerintah akibat ketidaktransparan penanganan Covid-19, menyebabkan publik cenderung hilang respek dan tidak percaya.(adp)