GUS'E MENYAPA JOMBANG, PETANI KELUHKAN KETIDAKSTABILAN HARGA

GUS'E MENYAPA JOMBANG, PETANI KELUHKAN KETIDAKSTABILAN HARGA

GUS'E MENYAPA JOMBANG, PETANI KELUHKAN KETIDAKSTABILAN HARGA

Meski pemerintah telah menetapkan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah kering panen sebesar Rp6.500 per kilogram, sejumlah petani di Jombang mengaku belum bisa menikmatinya. Saat musim panen tiba, mereka kesulitan menjual hasil panen langsung ke pabrik atau Bulog.

Salah seorang petani muda asal Desa Keting, Kecamatan Jombang, Fadli Mansur, Minggu (9/11/25) mengatakan, petani terpaksa menjual gabah ke tengkulak dengan harga di bawah HPP pemerintah. Selain harga, mereka juga masih menghadapi persoalan klasik seperti serangan hama dan saluran irigasi yang kurang memadai. Akibatnya, sawah sering terendam banjir saat hujan deras.

Fadli bersama petani lainnya berharap pemerintah turun tangan membantu mengatasi persoalan tersebut.

Sementara itu, Bupati Fawait melalui program Gus’e Menyapa yang digelar di kantor desa setempat mengatakan, kegiatan ini menjadi sarana untuk menampung aspirasi para petani dan kelompok tani. Ia menegaskan tekad pemerintah daerah untuk mengembalikan kejayaan Jember sebagai salah satu lumbung padi terbesar di Jawa Timur.

Bupati juga berpesan agar bantuan pemerintah digunakan dan dijaga dengan baik. Tahun ini, baik pemerintah pusat maupun daerah berkomitmen meningkatkan produktivitas pertanian.

Selain itu, Fawait mendorong kelompok tani melibatkan anak muda agar lebih cepat merespons kebutuhan, termasuk dalam pendataan dan penyusunan proposal. Dengan begitu, bantuan pemerintah bisa lebih tepat sasaran dan meringankan tugas penyuluh pertanian yang jumlahnya terbatas.(thn)

Copyright © 2024 K Radio Jember 102,9 FM Developed by Sevenlight.ID.

avatar
Kradio